This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Sabtu, 30 April 2011

Motivasi


Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan – tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.
Didalam definisi motivasi terdapat 3 unsur kunci yaitu upaya,tujuan organisasi dan kebutuhan. Unsure upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi , ia akan mencoba kuat0kuat. Tetapi kemungkinan kecil tingkat upaya yang tinggi akan mengantar ke hasil kinerja pekerjaan yang menguntungkan kecuali bila upaya itu disalurkan dalam suatu arah yang bermanfaat bagi organisasi. Oleh karena itu , kita harus bisa memperhitungkan kualitas dari upaya itu maupun intensitasnya. Upaya yang diarahkan ke, dan konsisten dengan tujuan- tujuan organisasi adalah macam upaya yang seharusnya kita upayakan. Akhirnya , kita perlakukan motivasi sebagai proses pemenuhan kebutuhan.
Suatu kebutuhan dalam peristilahan kita , berarti suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik.

Teori dini
Teori hierarki kebutuhan
Teory yang dikeluarkan oleh Abraham Maslow ini merupakan teory yang paling dikenal baik. Ia menghipotesiskan bahwa didalam semua manusia ada suatu jenjang kelima kebutuhan berikut:
1.      Faali ( fisiologis)
2.      Kemanan
3.      Sosial
4.      Penghargaan
5.      Aktualisasi diri
Dengan tiap kebutuhan ini menjadi cukup banyak dipuaskan, kebutuhan berikutnya menjadi dominan. Dari titik pandang motivasi , teori itu akan mengatakan bahwa meskipun tidak ada kebutuhan yang pernah dipenuhi secara lengkap , suatu kebutuhan yang dipuaskan secara cukup banyak ( substansial ) tidak lagi memotivasi.
Maslow memisahkan kelima kebutuhan itu sebagai order tinggi dan order rendah. Kebutuhan faali dan kebutuhan akan keamanan diperkirakan sebagai kebutuhan order rendah dan kebutuhan sosial , penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan order tinggi. Perbedaan itu berdasarkan alasan bahwa kebutuhan order tinggi dipenuhi secara internal , sedangkan kebutuhan order rendah terutama dipenuhi  secara eksternal .


Teory X dan Teory Y

Douglas McGregor mengemukakan dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia secara dasar satu negative , yang ditandai dengan Teori  X, dan yang lain pada dasarnya positif yang ditandai dengan Teori Y.    
            Menurut teori X , keempat pengandaian yang dipegang oleh para manajer adalah sebagai berikut:
1.      Karyawan secara inheren tidak menyukai kerja dan, bilamana dimungkinkan , akan mencoba menghindarinya.
2.      Karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3.      Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal bilamana dimungkinkan.
4.      Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor lain yang dikaitkan dengan kerja dan akan memperagakan ambisi sedikit saja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia , mcgregor mendaftar empat pengandaian positif, yang disebutnya teori Y:
1.      Karyawan dapat memandang kerja seperti sama wajarnya seperti istirahat atau bermain.
2.      Orang- orang akan menjalankan pengarahan-diri dan pengawasan-diri jika mereka janji terlibat pada sasaran-sasaran.
3.      Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima baik , bahkan mengusahakan , tanggung jawab.
4.      Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif  tersebar meluas dalam populasi dan tidak perlu merupakan milik dari mereka yang berada dalam posisi manajemen.

Teori Motivasi- Higiene
Teori Motivasi- Higiene dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg. Dalam keyakinan bahwa seorang individu pada kerjanya merupakan suatu hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap kerja ini dapat sangat menentukan sukses atau kegagalan individu itu.  Teori Motivasi- Higiene mengemukakan bahwa fakto2 intrnsik dihubungkan dengan kepuasan kerja, sementara faktor-faktor ekstrinsik dikaitkan dengan ketidakpuasan.
            Menurut Herzberg , faktor-faktor yang mengantar ke kepuasan kerja terpisah dan terbedakan dari faktor-faktor yang mengantar ke ketidakpuasan kerja. Oleh karena itu ,manajer yang berusaha menghilangkan faktor- faktor yang menciptakan ketidakpuasan kerja dapat membawa ketrentaman , tetapi belum tentu memotivasi. Mereka akan menenteramkan angkatan kerja bukannya memotivasi mereka. Akibatnya karateristik seperti kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, hubungan antar pribadi , kondisi kerja dan gaji telah dicirikan oleh Herzbeck sebagai faktor-faktor hygiene. Jika ingin mmeotivasi karyawan herzbeck menyarankan untuk menekankan prestasi, pengakuan, kerja itu sendiri, tanggug jawab dan pertumbuhan. Teori ini juga banyak mendapat kritikan.
Teori Kontemporer Motivasi
Teori ERG
Clayton Alderfer dari universitas Yale telah mengerjakan ulang hirarki kebutuhan maslow untuk menggandeng dengan lebih karib dengan riset empiris. Hirarki kebutuhan revisinya disebut teori ERG.
Alderfer beragumen bahwa ada tiga kelompok kebutuhan teras –existence, keterhubungan ( relatedness) dan pertumbuhan ( growth) – jadi disebut teori ERG. Disamping menggantikan lima kebutuhan dengan tiga, antara teori ERG dan teori Maslow juga terdapat perbedaan, yaitu:
·         Dapat beroperasi sekaligus lebih dari satu kebutuhan
·         Jika suatu kebutuhan tingkat lebih tinggi tertahan, hasrat untuk memenuhi kebutuhan tingkat lebih rendah meningkat.
Hirarki kebutuhan Maslow merupakan kemajuan bertanggan yang tegar. Teori ERG tidak mengendalikan satu hirarki yang tegar dimana kebutuhan yang  lebih rendah harus dipuaskan cukup banyak lebih dahulu sebelum orang dapat maju terus.
Teori ERG juga mengandung suatu dimensi frustasi –regresi. Jadi bisa dikatakan bahwa teori ERG menyatakan suatu versi yang lebih sahih dari hirarki kebutuhan.
Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland memfokus pada tiga kebutuhan: prestasi [achievement],kekuasaan [power],dan afiliasi [pertalian]. Kebutuhan ini dedifisinikan sebagai berikut:
v  Kebutuhan akan prestasi : dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.
v  Kebutuhan akan kekuasaan: Kebutuhan untuk membuat orang-orang lain berperilaku dalam suatu cara yang orang – orang itu [ tanpa dipaksa] tidak akan berperilaku demikian.
v  Kebutuhan akan afiliasi: hasrat untuk hubungan antarpribadi yang ramah dan karib.
Teori Evaluasi Kognitif
Dalam akhir dasawarsa 1960-an seorang peneliti mengemukakan bahwa diperkenalkannya ganjaran-ganjaran ekstrinsik , seperti misalnya upah, untuk upaya kerja yang sebelumnya secara intrinsik telah mengganjar karena adanya kesenangan yang dikaitkan dengan isi kerja itu sendiri, akan cenderung mengurangi tingkat motivasi keseluruhan. Pendapat ini yang disebut Teori Evaluasi Kognitif
Secara historis , teoritisi motivasi umunya telah mengandaikan bahwa motivasi intrinsic seperti misalnya prestasi , tanggung jawab, dan kompetisi tidak bergantung pada motivator ekstrinsik seperti upah tinggi, promosi,hubungan penyelia yang baik dan kondisi, kerja yang menyenangkan. Artinya rangsangan dari satu tidak akan mempengarui yang lain. Tetapi teori evaluasi kognitif menyarankan sebaliknya. Teori ini beragumen bahwa bila ganjaran-ganjaran ekstrinsik digunakan oleh organisasi sebagai hadiah kinerja yang unggul, ganjaran intrinsik, yang diturunkan dari individu –individu yang melakukan apa yang mereka sukai, akan dikurangi. Dengan kata lain, bila ekstrinsik diberikan kepada seseorang untuk menjalankan suatu tugas yang menarik, pengganjaran itu menyebabkan minat intrtinsik tugas itu sendiri merosot.

Teori Penentuan-Tujuan
Edwin Locke mengemukakan bahwa maksud-maksud untuk bekerja kearah satu tujuan merupakan suatu sumber utama dari motivasi kerja. Artinya , tujuan-tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya akan perlu dihabiskan. Bukti dengan kuatnya mendukung nilai dari tujuan – tujuan. Lebih tepat , kita dapat mengatakan bahwa tujuan-tujuan khusus meningkatkan kinerja: bahwa tujuan sulit, bila diterima dengan baik, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tujuan mudah;dan bahwa umpan balik menghantar ke kinerja yang lebih tinggi dari pada bukan umpan balik.

Teori penguatan
S dan Teori ini mempunyai suatu rekaman yang mengesankan untuk meramalkan faktor-faktor seperti kualitas dan kuantitas kerja, ketekunan upaya, kemangkiran, keterlambatan, dan kadar kecelakaan. Teori ini tidak mengemukakan banyak wawasan ke dalam kepuasan karyawan atau keputusan untuk berhenti.
Teori Keadilan
Teori keadilan menangani  keempat variabel bergantung. Tetapi teori ini paling kuat dalam meramalkan perilaku absensi dan keluarnya karyawan serta lemah dalam meramalkan perbedaan-perbedaan produktivitas karyawan.
Teori  Harapan
Teori finak ini memfokus pada variabel-veriabel kinerja. Terbukti teori ini mengemukakan penjelasan yang relative ampuh mengenai produktivitas karyawan,  kemangkiran, dan keluarnya karyawan. Tetapi teori harapan mengandaikan bahwa para karyawan mempunyai sedikit kendala pada keleluasaan mereka untuk mengambil keputusan. Teori ini membuat banyak pengandaian yang sama seperti model optimasi mengenai pengambilan keputusan individu.
Untuk keputusan – keputusan utama , seperti menerima baik atau berhenti dari suatu pekerjaan, teori harapan bekerja baik karena orang – orang tidak bergegas mengambil keputusan dari sifat dasar ini. Mereka lebih cenderung menyisihkan waktu untuk mempertimbangkan dengan seksama biaya dan manfaat dari semua alternative. Terapi teori harapan bukanlah suatu penjelasan yang sangat baik untuk tipe – tipe perilaku kerja yang lebih lazim, teristimewa untuk individu – individu dalam pekerjaan tingkat yang lebih bawah, karena pekerjaan semacam itu muncul dengan keterbatasan cukup besar yang dipaksakan oleh metode kerja, penyelia dan kebijakan pekerjaan. Oleh karena itu kami akan menyimpulkan bahwa kekuatan teori harapan dalam menjelaskan produktivitas karyawan meningkat dimana pekerjaan – pekerjaan yang akan dikerjakan lebih rumit dan lebih tinggi dalam organisasi.

Pertanyaan tentang materi  motivasi
1.      Apabila seorang karyawan mengalami penurunan kinerja dan mtivasi , berdasarkan teori apa yang harus dilakukan oleh manager untuk bisa meningkatkan kembali motivasi dan kinerja karyawan tersebut?
2.      Untuk para karyawan yang telah berusia senja , apakah masih bisa bersaing dengan para pekerja yang masih muda. Jika telah mengalami penurunan motivasi dari karyawan yang telah berusia senja tersebut apa yang langkah apa yang harus diambil oleh seorang manajer untuk kembali meningkatkan kembali motivasinya?
3.      Pada perusahaan perorangan bagaiman cara meningkatkan motivasi kerjanya agar bisinisnya tersebut bisa bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar ?
4.      Bagaimana seorang pemilik perusahaan menyiasati para manajernya supaya dalam usaha pemberian motivasi terhadap karyawan bisa dilakukan dengan sebaik mungkin/ dengan segenap kemampuan dari manajer tersebut?
5.      Faktor-faktor eksternal apa yang bisa memotivasi seorang karyawan untuk bisa meningkatkan kinerjanya ?


Artikel tentang motivasi
Motivasi Karyawan Adalah Prioritas Utama
Menjadi pemimpin yang efektif untuk sebuah organisasi tentunya bukanlah yang mudah. Banyak sekali keahlian/tanggung jawab yang harus mereka kuasai; dan begitu besar harapan (dari orang lain) yang harus mereka pikul untuk menjadikan organisasinya supaya sukses.
Pemimpin harus mempunyai visi dan misi, kemana mereka akan membawa timnya. Mereka diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas. Mereka bertanggung jawab untuk mengetahui tugas-tugas dari departemen atau karyawan yang dibawahinya. Mereka juga diharuskan menjadi seorang yang cerdas, cekatan, tegas, berinovasi dan lain-lain.
Semua hal-hal tersebut adalah faktor yang penting untuk menjadi pemimpin yang sukses. Namun jika kita harus memilih tugas yang paling utama dari pemimpin, secara umum jawabannya adalah: Memotivasi karyawan.
Terutama untuk pemimpin ditingkat middle-level manager (yang membawahi suatu departemen atau tim), setelah mereka menentukan tujuan/gol dari departemennya, membuat/membenahi prosedur kerja, lalu merekrut pegawai dan sebagainya. Tugas selanjutnya adalah memotivasi karyawan agar gol departemen tercapai.
Sering kali pemimpin lebih banyak membuang waktu mengawasi anak buahnya, dari pada memotivasi mereka. Beberapa pemimpin suka mengawasi jam berapa karyawannya masuk kerja, memeriksa apakah mereka memakai komputer untuk bekerja atau membuka personal email, atau bahkan me nguping apakah anak buahnya berbicara ditelepon dengan customer atau si-pacar.
Sebenarnya kalau kita pertimbangkan lebih dalam, karyawan yang motivasinya tinggi, tidak perlu terlalu diawasi/diatur lagi. Mereka akan datang kerja tepat waktu, bahkan jika semangatnya tinggi sekali, mereka mungkin sudah 'tidak tahan' untuk balik bekerja. Karyawan yang bermotivasi tinggi melihat pekerjaanya sebagai suatu kesenangan, bukan keharusan. Mereka biasanya selalu berpikir positif; kesulitan dipekerjaan adalah tantangan untuk mereka, bukan masalah.
Memotivasi adalah tindakan yang proaktif, sedangkan mengawasi/mengatur biasanya suatu tindakan yang reaktif. Pemimpin yang efektif akan memotivasi karyawan, sebelum mereka jenuh/bingung dengan kerjaannya. Dan jika sudah bosan, karyawan tersebut akan menjadi malas/lalai, sehingga kita harus awasi/atur kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang tinggi motivasinya, dapat mengatur dirinya sendiri, besar inisiatifnya, bahkan mereka biasanya mempunyai banyak ide-ide (berinovasi) untuk meningkatkan kinerja tim kita.

Memotivasi adalah suatu ketrampilan.
Hampir sama dengan ketrampilan berkomunikasi, memakai komputer, mengemudikan kendaraan dan sebagainya. Semakin sering kita belajar dan berlatih untuk memotivasi orang lain, semakin efektif motivasi yang kita berikan. Ada dua hal yang harus kita ingat dalam memberi motivasi: Kita harus tulus (karyawan dapat mengetahui apakah semangat yang kita beri adalah hal yang tulus dari hati kita, atau hanya basa-basi). Lalu terkadang kita harus merubah (taylor-fit) cara kita memberi motivasi (setiap orang, cara memotivasikannya dapat berlainan, tergantung kepribadiannya).
Dibawah ini adalah beberapa contoh metode untuk memberi motivasi yang efektif: Memberi ucapan selamat, langsung kepada karyawan. Jika anda adalah Kepala Departemen ataupun CEO/PresDir, akan sangat berkesan untuk seorang karyawan jika tiba-tiba anda mendatanginya untuk memberi selamat atas prestasi kerjanya.
Memberi selamat melalui telepon, sms, memo atau email. Jika tidak mungkin untuk anda bertemu langsung dengan karyawan yang berprestasi. Anda dapat melakukannya melalui telepon, sms, surat atau email. Surat/email anda tidak perlu panjang, tetapi sebaiknya disebutkan apa prestasi karyawan tersebut.
Memberi penghargaan didepan rekan kerja yang lain. Pemimpin dapat mengadakan pertemuan dengan seluruh pegawai, untuk memberi penghargaan kepada karyawan atau tim yang telah mencapai prestasi yang khusus/unik. Namun hati-hati dalam melakukan cara ini, karena ada orang yang justru malu jika dipuji didepan umum. Sebaiknya kita beritahukan mereka dahulu rencana pertemuan tersebut.
Memberikan promosi bedasarkan kinerja, bukan pilih kasih. Pastikan bahwa sistem promosi di organisasi anda benar-benar berdasarkan hasil kinerja karyawan. Pegawai yang berprestasi tinggi, akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk mendapat promosi.
Jika kita pilih kasih, atau tidak memberi sangsi kepada yang tidak berprestasi, secara tidak langsung hal tersebut akan membuat kecewa karyawan yang kinerjanya baik (motivasinya akan turun).
Memakai persaingan untuk memotivasi tim kita. Setiap organisasi tentunya bersaing dengan perusahaan lain dalam mencapai sukses/target bisnis. Persaingan ini dapat dipakai sebagai alat untuk memotivasi tim kita untuk menjadi lebih baik atau mencapai lebih banyak daripada kompetisi. Banyak CEO/PresDir dari perusahaan yang berada di posisi nomer dua atau tiga diindustrinya, membuat tim salesnya menjadi lebih bermotivasi dan kerja keras untuk meningkatkan penjualan, daripada grup sales untuk perusahaan yang nomer satu.















ketentuan umum perpajakan


 Beberapa pengertian  yang dipahami dalam membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan ini  dengan mengacu pada pasal 1 UU no. 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan antara lain adalah sbb:
1.       Pajak
2.       Wajib pajak
3.       Badan
4.       Nomor pokok wajib pajak
5.       Masa pajak
6.       Tahun pajak
7.       Bagian tahun pajak
8.       Pajak yang terutang
9.       Surat pemberitahuan
10.   Surat pemberitahuan masa
11.   Surat pemberitahuan tahunan
12.   Surat setoran pajak
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada WP sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas. Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Fungsi NPWP adalah:
·         Sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
·         Untuk mejaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.
·         Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan.
·         Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi tertentu.
Wajib pajak yang tidak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan UU perpajakan. Oleh karena itu , semua wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subyektif dan obyekt, wajib mendaftarkan diri pada kantor Dirjen Pajak untuk mendapatkan NPWP.
Kewajiban Mendaftarkan Diri dan Pelaporan Kegiatan Usaha
Semua wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan, wajib mendaftarkan diri pada kantor Dirjen pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak untuk dicatat sebagai wajib pajak dan sekaligus kepadannya diberikan NPWP. Kewajiban mendaftarkan diri ini juga berlaku pada wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah berdasarkan perjanjian  pemisahan penghasilan dan harta.
WP orang pribadi yang tidak mejalankan usaha atau pekerjaan bebas, apabila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi PTKP setahun , wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP paling lambat pada akir bulan berikutnya.
Kewajiban pelaporan terkait kewajiban memungut Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn dan PPnBm). Terhadap WP Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan WP badan disamping kewajiban mendaftarkan diri , terdapat pula kewajiban melaporkan usahannya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak ( PKP) sebelum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak( BKP) / Jasa Kena Pajak (JKP) yang memenuhi ketentuan sebagai PKP
Wajib pajak yang telah terdaftar yaitu wajib pajak yang telah terdaftar dalam tata usaha kantor pelayanan pajak  ( KPP ) dan telah diberikan NPWP yang tediri atas 15 digit.

Sanksi  jika tidak mendaftarkan diri
  • Dengan sengaja
-pidana selama-lamanya 6 tahun dan,
-denda setinggi-tingginya sebesar 4 kali jumlah pajak terhutang.
  • ancaman dilipatkan 2 kali jika mengulang lagi sebelum 1 tahun.

Penghapusan NPWP
Penghapusan NPWP adalah tindakan menghapuskan NPWP dari Tata Usaha Kantor Pelayanan Pajak.
Alasan Penghapusan NPWP:
1.       WP Orang Pribadi dan tidak meninggalkan warisan.
2.       Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan.
3.       Warisan belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak sudah selesai dibagi.
4.       WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.       Bentuk Usaha Tetap yang karena suatu hal kehilangan statusnya sebagai bentuk usaha tetap
6.       WP orang pribadi lainnya.

Kewajiban Melaporkan Pajak
Kewajiban melaporkan pajak yaitu kewajiban mengisi surat pemberitahuan (SPT)  baik SPT masa maupun SPT tahunan,  kemudian menandatangani, melengkapi dengan lampiran yg telah ditentukan, dan di sampaikan ke direktorat jendral pajak dalam batas waktu sesuai dengan ketentuan.

Fungsi (SPT) bagi WP penghasilan
  • Sarana melapor dan mempertanggung jawabkan penghitungan pajak penghasilan.
  • Melaporkan pembayaran dan pelunasan pajak penghasilan.
  • Melaporkan pembayaran dari pemotong atau pemungut pajak penghasilan.

Fungsi (SPT) Bagi Pemotong atau Pemungut Pajak
  • Sarana melapor dan mempertanggung jawabkan pajak yang di potong atau di pungut.
Jenis SPT
Berdasarkan saat pelaporanya, SPT dibedakan menjadi dua yaitu:
Ø  SPT  masa : adalah surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam suatu masa pajak.
Ø  SPT  tahunan : adalah surat yang digunakan oleh WP untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak.
Batas waktu penyampaian SPT
Sesuai pasal 3 ayat (3) Undang-undang nomer 28 tahun 2007  tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, batas waktu penyampaian SPT diatur:
  1. Untuk SPT masa, paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak.
  2. Untuk SPT tahunan, paling lambat 3 bulan setelah akhir tahun pajak.
Untuk memudahkan dalam menetapkan batas waktu penyampaian SPT baik masa maupun tahun, batas waktu penyampaian SPT sebagai berikut:




SPT MASA
NO
Jenis pajak
Pihak yg menyampaikan SPT
Batas waktu penyampaian
1.
PPh pasal 21
Pemotong PPh pasal 21
Paling lama 20 hari setelah masa pajak berakhir
2.
PPh pasal 22-impor
Bea cukai
14 hari setelah akhir masa pajak
3.
PPh pasal 22 oleh DJBC
Pemungut pajak (DJBC)
Secara mingguan paling lama 7 hari setelah akhir batas waktu penyetoran pajak
4.
PPh pasal 22
Bendaharawan pemerintah
14 hari setelah akhir masa pajak
5.
PPh pasal 22
Pihak yg melakukan penyerahan
Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak
6.
PPh pasal 22 badan tertentu
Pihak yg melakukan penyerahan
Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak
7.
PPh pasal 23
Pemotongan PPh pasal 23
Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak
8.
PPh pasal 25
Wajib pajak yg mempunyai NPWP
Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak
9.
PPh pasal 26
Pemotongan PPh pasal 26
Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak
10.
PPN dan PPnBM
Pengusaha kena pajak
Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak
11.
PPN dan PPnBM DJBC
Bea cukai
Paling lama 7 hari setelah akhir masa pajak
12.
PPN dan PPnBM
Pemungut pajak selain bendaharawan
Paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak

SPT tahunan
NO
Jenis SPT
Batas waktu penyampaian
1.
SPT tahunan PPh orang pribadi yg melakukan kegiatan usaha  atau pekerjaan bebas
Paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak
2.
SPT tahunan PPh orang pribadi yg tidak melakukan kegiatan usaha  atau pekerjaan bebas
Paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak
3.
SPT tahunan PPh orang pribadi yg mempunyai penghasilan dari satu pemberi kerja dengan penghasilan bruto tidak lebih dari Rp. 60.000.000/tahun
Paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak
4.
SPT tahunan PPh badan
Paling lama 4 bulan setelah akhir tahun pajak

Kewajiban Pembukuan dan Pencatatan
Pengertian pembukuan:
Pembukuan merupakan proses  secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi.
Pembukuan terdiri dari catatan-catatan mengenai:
  • Harta, kewajiban, modal
  • Penghasilan dan biaya
  • Penjualan dan pembelian
Yang wajib menyelenggarakan pembukuan.
  1. WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
  2. WP badan usaha
Pengertian pencatatan:
Yaitu pengumpulan data secara teratur tentang penerimaan penghasilan, sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang.
Yang wajib menyelenggarakan pencatatan:
  1. Bagi WP yang kemampuanya belum memadai, di bebaskan dari kewajiban mengadakan pembukuan
  2. Namun masih diwajibkan untuk membuat catatan-catatan yang merupakan pembukuan sederhana
  3. WP/badan dengan peredaran usaha lebih dari 600 juta/tahun
Sarana, Batas Waktu, Pembayaran atau Penyetoran Pajak
Sarana Wajib Pajak dalam membayar dan menyetor pajak dilakukan dengan Surat Setoran Pajak (SSP),  Surat Setoran Pajak (SSP) digunakan oleh Wajib Pajak  sebagai surat untuk melakukan pembayaran atau penyetoran  pajak yang terutang ke kas Negara.
Batas waktu pembayaran atau penyetoran pajak diatur sebagaimana tercantum dalam bagan sebagai berikut:

NO
Jenis pemotongan atau pemungutan
Batas waktu pembayaran atau pelunasan
1.
PPh pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh pemotong PPh
Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
2.
PPh pasal 4 ayat (2) yang harus di bayar sendiri oleh WP
Paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
3.
PPh pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh pemotong pajak penghasilan
Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
4.
PPh pasal 15 yang dipotong oleh pemotong PPh
Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
5.
PPh pasal 15 yang harus di bayar sendiri oleh WP
Paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
6.
PPh pasal 21 yang dipotong oleh pemotong PPh
Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
7.
PPh pasal 23 dan PPh pasal 26 yang dipotong oleh pemotong PPh
Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
8.
PPh pasal 25
Paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
9.
PPh pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor
Harus dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran bea masuk
10.
PPh pasal 22, PPN atau PPnBM atas impor yang dipungut oleh direktorat jendral bea cukai
Harus disetor dalam jangka waktu satu hari kerja setelah dilakukan pemungutan pajak
11.
PPh pasal 22 yang dipungut oleh bendahara
Harus di setor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas penyerahan yang dibiayai dari belanja Negara atau belanja daerah, dengan menggunakan surat menggunakan surat setoran pajak (SSP)
12.
PPh pasal 22 atas penyerahan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas kepada penyalur/agen atau industry yang dipungut oleh wajib pajak badan yang bergerak dalam bidang produksi bahan bakar minyak, gas dan pelumas
Harus disetor paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
13.
PPh pasal 22 yang pemungutanya dilakukan oleh wajib pajak badan tertentu sebagai pemungut pajak
Harus disetor paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
14.
PPN atau PPnBM yang terutang dalam satu masa pajak
Harus disetor paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
15.
PPN atau PPnBM yang pemungutanya dilakukan oleh bendahara pemerintah atau instansi pemerintah yang ditunjuk
Harus disetor paling lama tanggal 7 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
16.
PPN atau PPnBM yang pemungutanya dilakukan oleh PPN selain bendahara pemerintah atau instansi pemerintah yang ditunjuk
Harus disetor paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir




Sanksi keterlambatan pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang
Keterlambatan dalam pembayaran dan penyetoran berakibat dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan yabg dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran .