Senin, 18 Juni 2012

Kekuasaan dan pengaruh




            Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendefisinikan kekuasaan sebagai suatu posisi yang mempunyai hak dan wewenang untuk untuk memerintah. Baik itu dalam ruang lingkup formal maupun ruang lingkup yang lebih luas dan umum. Kekuasaan yang diperoleh oleh seseorang bisa didapatkan melalui berbagai cara, antara lain kekuasaan yang didapatkan karena pemberian seperti gelar raja yang didapat oleh seseorang karena merupakan keturuan dari raja yang bersangkutan, warisan, dll. Kekuasaan yang diperoleh dengan metode seperti ini kemungkinan bahwa yang diberikan kekuasaan itu tidak memiliki kemampuan cukup besar, karena tidak melewati fase demi fase sebagai seorang penguasa. Selain itu ada juga kekuasaan yang diperoleh karena suatu usaha. Contohnya seorang karyawan biasa yang di angkat menjadi seorang manajer karena mempunyai kinerja yang bagus dan mempunyai kemampuan-kemampuan yang layak untuk menjadi seorang pengambil keptusan atau menjadi seorang penguasa.
            Menjadi seorang pemimpin agar apa yang diputuskannya bisa di pahami dan di kerjakan dengan baik oleh para karyawannya, tidak harus menggunakan seluruh kekuasaan yang dimilikinya. Karena setiap karyawan mempunyai pribadi dan ciri khas sendiri – sendiri, bisa jadi jika seorang pemimpin menggunakan seluruh kekuasaannya ditakutkan karyawan justru tidak paham dengan apa yang diputuskan oleh seorang pemimpin yang pada akhirnya pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan pun menjadi kurang maksimal. Akan tetapi system seperti itu tidak mutlak harus dilakukan oleh seorang pemimpin, karena suatu sifat kepemimpinan itu bersifat situasional. Suatu saat dibutuhkan sifat kepemimpinan yang bersifat diktaktor tetapi suatu saat pasti juga diperlukan suatu sifat kepemimpian yang lebih lues dalam menghadapi suatu situasi.
            Oleh karena itu setiap pemimpin harus pandai – pandai dalam membaca situasi dan kondisi yang sedang terjadi di dalam suatu organisasinya agar dalam membuat setiap keputusan bisa dilakukan dengan benar dan tepat.
            Step yang lebih tinggi dari kekuasaan adalah pengaruh. Maksudnya adalah, seorang pemimpin harus bisa mempengaruhi bawahannya tau karyawan – karyawaanya untuk bisa melaksanakan apa yang sudah diputuskan dan apa yang diperintahkan. Realita yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari adalah bahwa apa yang diperintahkan oleh seorang pemimpin atau penguasa pasti dilaksanakan oleh karyawannya atau bahwannya. Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah perintah yang diberikan oleh pemimpin tersebut sudah dilaksanakan dan dikerjakan dengan maksimal oleh para karyawan? Kalimat ini memiliki tanda Tanya besat bagi seorang pemimpin, dan untuk mengetahui apakah karyawannya sudah melaksanakan pekerjaan dengan baik memerlukan waktu yang relative panjang. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki suatu kemampuan untuk bisa mempengaruhi bawahannya supaya bekerja dengan maksimal. Dalam memberikan pengaruh yang besar di dalam suatu organisasi, seorang pemimpin bisa menggunakan beberapa taktik yang bisa digunakan sesuai dengan situasi yang sedang terjadi di dala perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Beberapa taktik tersebut adalah:
1.    Taktik mempengaruhi proaktif
*    Personal Rasional
*    Memberi Penilaian
*    Memberi Inspirasi
*    Konsultasi
*    Pertukaran
*    Kolaborasi
*    Daya Tarik Personal
*    Mengambil Hati
*    Taktik Legitimasi
*    Tekanan
*    Taktik Koalisi




2.    Tipe Lain Perilaku Mempengaruhi
      Sebelas taktik mempengaruhi yang baru dijelaskan digunakan dalam upaya mempengaruhi proaktif untuk memotivasi orang lain untuk memenuhi permintaan, melaksanakan tugas, mendukung proposal. Beberapa tipe perilaku mempengaruhi lainnya lebih reaktif daripada proaktif. Perilaku ini digunakan khususnya setelah target siap untuk melaksanakan permintaan atau gagal untuk mematuhi aturan dan regulasi.

            Berbagai taktik – taktik dalam upaya mempengaruhi seperti yang disebutkan diatas adalah suatu upaya dan usaha yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi seorang pemberi kuasa agar apa yang ada dalam pikiran, atau yang masih dalam bentuk konsep dari pemimpim itu bisa tersampaikan kepada para karyawan dan pada akhirnya bisa dikerjakan dengan baik dan tujuan dari organisasi tersebut bisa dicapai.

0 komentar:

Posting Komentar