Sabtu, 02 April 2011

Pengelolaan inventory/persediaan dalam suatu perusahaan


Modal kerja dalam suatu perusahaan merupakan suatu yang sangat mutlak. Bisa dibilang bahwa modal kerja itu posisinya sebagai nyawa dari suatu perusahaan. Baik itu perusahaan berskala bessar ataupun perusahaan menengah kebawah. Karena jika di dalam suatu perusahaan tanpa atau tidak ada modal kerja perusahaan tersebut akan mati atau berhenti beroperasi. Oleh karena itu didalam mengelola modal kerja harus dilakukan dengan sebaik , secermat dan seteliti mungkin , karena akan berimplikasi langsung terhadap laba / profit margin yang akan diterima.
Modal kerja itu terdiri dari beberapa aktiva lancar , misalnya sediaan bahan baku dan barang jadi( perusahaan manufaktur) , piutang, utang dan juga kas. Dari keempat modal kerja tersebut masing-masing harus dikelola dengan baik , agar operasi dari perusahaan tersebut juga berjalan dengan baik pula. Nah disini akan dititikberatkan pada permasalahan Persediaan .
Persediaan bahan baku dan barang jadi( perusahaan manufaktur) dan barang dagangan( perusahaan daang) memiliki sedikit perbedaan. Pada perusahaan manufaktur sediaan barang jadi tidak mutlak dibutuhkan  seperti yang diterapkan pada perusahaan Toyota Jepang. Akan tetapi untuk bahan bakunya mutlak dibutuhkan , karena akan digunakan untuk membuat barang tersebut. Sedangkan untuk perusahaan dagang persediaan itu sangat mutlak harus ada. Karena fungsinya bisa dikatakan sebagai agen ataupun pengecer untuk kalangan masyarakat. Walaupun keduannya memiliki sedikit perbedaan tetapi dalam pengelolaan, control, dan pengawasanya sama saja.
Dalam pengelolaan bahan baku pada perusahaan industri yang terpenting adalah pengontrolan kuantitasnya,,jangan sampai terjadi under stock atau lower stock, karena jika hal itu terjadi akan merugikan perusahaan. Tetapi walaupun sudah di control dengan sangat baik,kemungkinan kedua kejadian itu akan terjadi juga masih mungkin. Faktor-faktor yang bisa mengakibatkan kejadian itu terjadi misalnya adanya bencana di daerah asal dari bahan baku tersebut,sehingga akan mengakibatkan pengiriman bahan baku ke pabrik tidak bisa dilakukan, selain itu misalnya pembatalan pesanan karena perusahaan yang memesan tersebut mengalami suatu kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya,dan padahal pesanan yang dilakukan memiliki jumlah yang sangat besar, yang pada akirnya akan mengakibatkan adanya penumpukan bahan baku dan juga barang jadi,sehingga akan menambah pengeluaran-pengeluaran untuk misalnya biaya penyimpanan dan juga perawatan dari sediaan tersebut.
Untuk over stock itu biasanya terjadi pada para pedagang kecil. Misalnya pedagang mainan tradisional. Kelebihan persediaan itu terjadi karena di era yang serba modern ini mereka kalah bersaing dengan mainan modern yang dilengkapi dengan kecanggihan teknologi. Akan tetapi mereka tetap memproduksi mainan tersebut karena merasa tidak bisa untuk beralih profesi .









                     

0 komentar:

Posting Komentar